FENOMENA BUNUH DIRI PEMUDA DI TORAJA: ANALISIS BERDASARKAN TEOLOGI PSIKOLOGI MELALUI PERSPEKTIF VIKTOR FRANKL

Fenomena Bunuh Diri Pemuda Di Toraja: Analisis Berdasarkan Teologi Psikologi Melalui Perspektif Viktor Frankl. Dalam tulisan ini, dibahas kasus bunuh diri di kalangan pemuda. Pemuda yang mengalami depresi cenderung mengalami kesulitan dalam mencari perawatan dibandingkan dengan pemuda yang tidak mengalami depresi. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif untuk menjawab permasalahan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi peran teologi dalam memberikan pemahaman, dukungan, dan pendekatan dalam mengatasi tantangan depresi dan kecemasan yang dapat berdampak pada kesehatan mental pemuda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua lebih cenderung tidak melaporkan hambatan yang dialami oleh anak pemuda mereka; stigma dan kekhawatiran terhadap tanggapan anggota keluarga merupakan salah satu hambatan utama bagi pemuda dalam melaporkan dan mendapatkan perawatan. Penghayatan dan perjuangan yang berkelanjutan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar akan menghasilkan kehidupan yang dinamis, penuh semangat, dan bahagia. Dalam konteks ini, kebermaknaan hidup merupakan kualitas penghayatan individu terhadap sejauh mana seseorang dapat mengaktualisasikan dan mengembangkan potensi serta kapasitas yang dimilikinya sehingga manusia dapat menghadapi masalah yang dihadapi dan mencegah terjadinya bunuh diri.