PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTAL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPAS SISWA KELAS IV SDN 3 RANTEPAO

LISUNGAN CERIS, 2024. Penerapan Model Pembelajaran Experiental Learning berbantuam media puzzle untuk meningkatkan hasil belajar IPAS siswa kelas IV SDN 3 Rantepao. SKRIPSI. Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Dibimbingi Oleh (1) Dr.Lutma Ranta A.S.E.,M.Pd. dan (2) Dr.SusannaVonny N.Rante. S.T.,M.Pd.
Kata Kunci: Experiental Learning, Hasil Belajar IPAS
Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Rantepao. Hal ini disebabkan oleh dua faktor. faktor guru dan faktor siswa. tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPAS pada siswa kelas IV SDN 3 Rantepao ,melalui model pembelajaran experiental learning berbantuan media puzzle ,jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan penelitian berdaur ulang atau siklus. subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN 3 Rantepao berjumlah 25 orang siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 15 siswa perempuan. Sumber data yang digunakan adalah informasi dari narasumber yaitu guru kelas 4 dan
siswa,hasil pengamatan proses dan data pembelajaran IPAS dengan menggunakan model pembelajaran experiental learning.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Proses penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu, (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan (3) Observasi (4) Refleksi. Berdasarkan hasil penelitian selama siklus I dan II, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran experiental learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil data tes yang diperoleh di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa siklus I yakni 51,6 dengan ketuntasan 31,16%. Pada siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat mencapai 89,4 dengan ketuntasan 83,4%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan sudah mencapai 75% siswa sudah mencapai nilai 70 keatas.