Pengaruh Diameter Kawat ER70S-6 MIG dengan Proses Tempering 200˚C terhadap Ketangguhan dan Struktur Mikro Material Baja ST 42

Suryono, Ignasius (2025) Pengaruh Diameter Kawat ER70S-6 MIG dengan Proses Tempering 200˚C terhadap Ketangguhan dan Struktur Mikro Material Baja ST 42. Diploma thesis, Universitas Kristen Indonesia Toraja.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (239kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (117kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf

Download (300kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (424kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (423kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf

Download (142kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf

Download (110kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf

Download (837kB)

Abstract

Ignasius Suryono. Pengaruh Diameter Kawat ER70S-6 MIG Dengan
Proses Tempering 200˚C Terhadap Ketangguhan Dan Struktur Mikro Material Baja ST 42. Dibimbing oleh: Dr. Ir. Sallolo Suluh, S.T., M.T. Dan Ir. Formanto Paliling, S.T., M.T.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak dari diameter kawat ER70S-6 dalam proses pengelasan metal inner gas MIG dengan ketangguhan dan struktur mikro material baja ST 42 setelah perlakuan tempering pada suhu 200˚C. Pengelasan merupakan proses yang penting dalam konstruksi karena mempengaruhi sifat mekanis dan mikrostruktur material. Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian ketangguhan dengan metode Charpy pada baja ST 42 yang dilas menggunakan kawat berdiameter 1,2, 0,8, dan 0,6 mm2 serta sampel tanpa perlakuan sebagai pembanding. Hasil pengujian menunjukkan bahwa spesimen memiliki nilai ketangguhan
tertinggi yaitu diameter kawat 1,2 mm memiliki ketangguhan 2,42 J/mm², 0,8 mm sebesar 2,04 J/mm², dan 0,6 mm sebesar 1,46 J/mm². Pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop menunjukkan bahwa jumlah fasa perlit pada spesimen dengan diameter kawat yang lebih besar lebih dominan dibandingkan ferit, yang menunjukkan sifat mekanis yang lebih baik. Sebaliknya, semakin kecil diameter kawat, fasa ferit lebih dominan, yang mengindikasikan sifat yang lebih lunak dan
kurang tahan terhadap beban impak. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa diameter kawat las MIG dan perlakuan tempering berpengaruh signifikan terhadap sifat mekanis dan mikrostruktur baja ST 42. Penggunaan diameter kawat yang lebih besar cenderung menghasilkan struktur mikro yang lebih kuat dan ketangguhan yang lebih baik.
Kata Kunci: Baja ST 42, Pengelasan MIG, ketangguhan, struktur mikro, tempering

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Unnamed user with username perpustakaan2_1
Date Deposited: 16 Sep 2025 06:40
Last Modified: 16 Sep 2025 06:40
URI: https://repo.ukitoraja.ac.id/id/eprint/782

Actions (login required)

View Item
View Item