POLITIK IDENTITAS : Identitas Manusia Toraja Kristen di Tengah Komodifikasi Budaya Toraja Melalui Turisme

Agama dan etnis membentuk identitas dan gambaran seseorang. Kehidupan masyarakat Toraja yang pluralitas tidak lepas dari tantangan seperti politik identitas yang lebih mengedepankan suatu golongan tertentu atau bahkan symbol tertentu untuk mendapatkan pengaruh. Melalui komodifikasi budaya, politik identitas akan menguat akibat dari adanya pengabaian terhadap keragaman identitas manusia Toraja yang pluralitas. Berdasarkan teori Hibriditas Homi K Bhaha maka tulisan ini bertujuan untuk membangun paradikma identitas manusia Toraja Kristen di tengah komodifikasi budaya Toraja melalui turisme dan Pengakuan Gereja Toraja (PGT) sebagai pijakan bagaimana berbudaya berdasarkan nilai-nilai Kristiani. Metode analisis yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) untuk mengupayakan data-data yang sesungguhnya, dengan metode wawancara (interview), observasi, dan dokumentasi langsung dengan subyek penelitian. Pada akhirnya, hasil dari penelitian ini adalah menunjukkkan bahwa dengan identitas sebagai manusia Toraja Kristen diharapkan mampu membangun generasi yang berbudaya hibrid serta terus menerus mempersiapkan diri untuk mewujudkan dialog terhadap komodifikasi budaya Toraja melalui turisme yang dapat membawa kita kepada kesempurnaan iman tanpa adanya ketakutan kehilangan identitas sebagai umat Allah.