Pengaruh Penambahan Kapur Sirih dan Zat Additive Terhadap Kuat Tekan Beton

Perkembangan dalam sektor pembangunan memicu tingginya permintaan akan kebutuhan beton. Hal ini dikarenakan, beton merupakan bahan konstruksi yang sering digunakan karena memiliki sifat kuat tekan yang tinggi. Selain itu beton juga
dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi, tahan terhadap temperatur yang tinggi dan biaya pemeliharan yang cukup murah. Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang sering digunakan dibidang teknik sipil seperti pada bangunan gedung, jembatan, jalan dan lain-lain. Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat kasar, agregat halus, dengan atau tanpa bahan tambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur sirih dan zat additive superplasticizer terhadap kuat tekan beton. Penelitian ini menggunakan metode studi eksperimental. Kapur sirih digunakan sebagai bahan tambah dengan variasi 3%, 5%, dan & 7%, serta penambahan zat
additive sebesar 2%. Rencana mutu beton f’c 20 Mpa. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan ukuran 10 cm x 20 cm, dengan jumlah benda uji 48 buah. Perawatan benda uji pada umur 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Pengujian yang dilakukan yaitu pengujian kuat tekan sesuai dengan SNI 1974:2011. Perancangan campuran beton berpedoman pada SNI 7656;2012. Hasil penelitian pada umur 28 hari, kuat tekan beton kontrol sebesar 18,896 Mpa. Kenaikan kuat tekan beton dengan penambahan kapur sirih dan zat additive pada variasi 7% kapur sirih + 2 % zat additive sebesar 21,231 Mpa. Pada variasi 3% dan 5% kapur sirih juga mengalami kenaikan kuat tekan dari beton kontrol sebesar 19,533 Mpa dan 20,170 Mpa . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi kapur sirih dan zat additive dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan mutu beton.
Kata kunci: beton, kapur sirih, zat additive, kuat tekan, bahan tambah