Pengembangan Model Prediktif Beban Penyulang Menggunakan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) pada Gardu Hubung Rantepao

Gardu Hubung Rantepao memiliki peran krusial dalam distribusi tenaga listrik, memastikan penyaluran daya dari sumber utama ke berbagai penyulang berjalan dengan optimal. Namun, metode konvensional yang masih digunakan oleh PLN
dalam memprediksi beban penyulang memiliki keterbatasan dalam akurasi dan efisiensi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model prediktif yang lebih akurat dan dapat diandalkan dengan menerapkan metode ARIMA
(AutoRegressive Integrated Moving Average) guna meramalkan beban penyulang di masa depan.Hasil pengujian menunjukkan bahwa model ARIMA memiliki tingkat kesalahan prediksi yang relatif kecil, dengan nilai Mean Absolute Error (MAE) untuk
LWBP sebesar 4,96 dan WBP sebesar 5,41, serta Root Mean Squared Error (RMSE) untuk LWBP sebesar 5,82 dan WBP sebesar 6,70. Hal ini mengindikasikan bahwa model yang dikembangkan dapat diandalkan untuk melakukan prediksi beban listrik dalam jangka pendek maupun menengah. Dengan adanya model ini, diharapkan operator jaringan listrik dapat melakukan perencanaan yang lebih efektif, mengurangi risiko kelebihan beban, serta meningkatkan keandalan sistem distribusi listrik di Gardu Hubung Rantepao. Selain itu, penggunaan metode berbasis data dan algoritma statistik seperti ARIMA diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam analisis beban listrik dibandingkan dengan metode konvensional.
Kata Kunci: ARIMA, Prediksi Beban Listrik, MAE, RMSE, Gardu Hubung Rantepao