Pengaruh Biosaka Daun Tapak Dara dan Mono Kalium Phospat (MKP) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Varietas Lembah Palu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Biosaka Daun Tapak Dara dan Mono Kalium Phospat Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) yang dilaksanakan pada bulan Juni-September 2024 berlokasikan di Keluraham Nonongan, Kecamatan Salu Sopai’,
Kabupaten Toraja Utara, dengan ketinggian 779 mdpl. Penelitian ini berbentuk percobaan yang disusun berdasarkan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua factor, sebagai faktor pertama yaitu biosaka daun tapak dara dan faktor kedua yaitu mono kalium phospat. Faktor pertama terdiri atas 4 taraf yaitu kontrol B0, B1: 15ml/liter air, B2: 30ml/liter air, B3: 45ml/liter air. Faktor kedua yaitu Kontrol M0, M1: 1,5g/tanaman, M2: 3g/tanaman, M3: 4,5g/tanaman. Berdasarkan hasil penelitian menbuktikan bahwa pengaruh biosaka daun tapak dara dengan konsentrasi 30ml/liter air baik pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakkan perrumpun, jumlah umbi pertanaman, jumlah umbi perpetak, diameter umbi, bobot kering angin umbi, bobot kering angin umbi perpetak, bobot biologis, indeks panen dan tingkat serangan hama penyakit. Mono kalium phospat dengan dosis 3g/tanaman berpengaruh baik pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakkan perrumpun, jumlah umbi pertanaman, jumlah umbi perpetak, diameter umbi, bobot kering angin umbi, bobot kering angin umbi perpetak, bobot biologis, indeks panen dan tingkat serangan hama penyakit. Kombinasi antara biosaka daun tapak dara dengan konsentrasi 30ml/liter air dan mono kalium phospat dengan dosis 3g/tanaman merupakan kombinasi terbaik.
Kata kunci: Bawang Merah, Biosaka Daun Tapak Dara, Mono Kalium Phospat