REINTERPRETASI BATE DALAM IBADAH PENTAHBISAN GEDUNG GEREJA MENURUT MODEL TERJEMAHAN STEPHEN B.BEVANS DI JEMAAT DURI SA'DAN

Tulisan ini akan mengkaji tentang proses reinterpretasi bate dalam ibadah pentahbisan gedung gereja menurut model terjemahan Stephen B. Bevans di jemaat duri Sa'dan. Bate merupakan hiasan yang ada dalam rambu tuka’ yang juga saat ini hadir dalam ibadah pentahbisan gedung gereja. Dalam pemahaman umun bate dipahami sebagai sebuah media penhubung antara manusia dengan tuhan(Puang Matua), namun ini menjadi persoalan dengan maksuknya kekristenan di Toraja, dan untuk itu bate perlu dipahami kembali dalam nilai-nilai kekristenan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menemukan makna baru untuk pemahaman tentang bate yang sejalan dengan iman-iman kekristenan. Penelitian ini menggunakan metode reinterpretasi budaya melalui pendekatan teologi kontekstual yang diterjemahkan oleh Stephen B. Bevans. Metode ini dipilih karena dapat memberikan pemahaman baru terhadap simbol-simbol budaya dalam konteks kekristenan. Melalui tahapan-tahapan penelitian ini, bate dapat dipahami sebagai sebuah simbol perayaan kemenangan, persekutuan dan kedaulatan Allah di dalam Yesus Kristus dalam kehidupan orang-orang Kristen Toraja.