CYBERBULLYING : Respon Gereja Terhadap Korban Cyberbullying di Era Digital Melalui Perspektif Teologi Trauma Septemmy E. Lakawa

Cyberbullying yang terjadi di era digital saat ini menjadi masalah besar bagi pengguna media sosial. Cyberbullying dapat menyebabkan efek traumatik bagi setiap pribadi. Tentunya dalam penanganan trauma tersebuat dibutuhkan penanganan dari beberapa pihak seperti teman, sahabat, keluarga dan juga Gereja. Namun, saat ini Gereja belum fokus dalam penanganan tersebut. Penelitian kualitatif yang telah dilaksanakan penulis menggunakan metode observasi dan wawancara akan membantu dan menyorot respon Gereja terkait cyberbullying dengan berdasarkan teori Septemmy E. Lakawa yaitu teologi trauma. Melalui teologi trauma, Gereja menjadi harapan untuk menjadi pendengar dan menerima persoalan traumatik bagi korban cyberbullying untuk menceritakan Kembali peristiwa yang terjadi di masa lampau. Melalui Gereja para korban akan merasa lebih nyaman untuk mengekspresikan luka yang pernah dialami dan bertujuan untuk suatu kesembuhan.