Pengaruh Penambahan Abu dan Serat Daun Nanas Terhadap Kuat Lentur Beton

Kelemahan beton sebagai bahan konstruksi adalah kuat lentur yang rendah dan sifatnya yang getas. Perbaikan kelemahan sifat beton bisa dengan menambahkan serat (fiber) dalam beton. Daun nanas adalah tanaman monokarpik yang berbuah sekali seumur hidup dan setelah itu tidak dapat diolah lagi. Pemanfaatan daun dari tanaman nanas ini dapat digunakan pada campuran beton yaitu diubah menjadi abu dan serat. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu dan serat dari daun nanas terhadap kuat lentur beton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode eksperimental dengan membuat benda uji dengan menggunakan cetakan balok ukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm. Pengujian kuat lentur dilakukan pada umur 28 hari. Standar yang digunakan untuk rancangan campuran/ mix design SNI 7646:2012. Pengujian kuat lentur dengan standar SNI 4431:2011. Penelitian ini menggunakan variasi dari abu daun nanas sebesar 1%, 2%, dan 3% dari berat semen serta penambahan serat 1% yang berukuran 3 cm. Hasil pengujian kuat lentur beton untuk beton tanpa variasi bernilai 2,866 Mpa. Variasi 1% abu dan 1% serat bernilai 2,730. Variasi 2% abu dan 1% serat bernilai 2,930 mpa, variasi 3% abu dan 1% serat bernilai 3,135 mpa. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terhadap kuat lentur dengan variasi 3% abu daun nanas dan 1% serat nanas memberikan kekuatan yang paling besar dibandingkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan abu dan serat daun nanas sebagai bahan tambah dapat meningkatkan kuat lentur beton. Kata kunci : Abu; Serat; Daun nanas; Kuat lentur; Balok beton